
Dalam Rapat Anggota Tahunan ke-13 kemarin di Yogyakarta sedianya ada Keynote dengan tema “Be a Good Networker” dalam Implementasi Gerakan Nasional BMT, untuk itu dapat kami jabarkan dengan point-point dibawah ini :
Perjalanan 16 tahun Inkopsyah BMT menjelaskan positioning akan gerakan BMT, yaitu :
1. Gerakan BMT bermula dari semangat kembali kepada syariah
2. Gerakan BMT juga memiliki semangat perbaikan atas realita ekonomi baik makro maupun mikro
3. Saat ini Gerakan BMT berasal dari komunitas lokal menuju komunitas nasional dan meniti kerjasama internasional
4. Saat ini Gerakan BMT mulai beralih dari organisasi lokal tradisional menjadi organisasi modern bahkan menasional tanpa kehilangan jati dirinya yaitu pemain mikro
5. Saat ini Gerakan BMT mulai menunjukkan eksistensinya dan mulai diakui oleh banyak lembaga keuangan yang pada 5-10 tahun yang lalu dianggap sebagai pemain marginal dan bukan mainstream.
6. Dalam 5 tahun terakhir ini gerakan BMT mulai menunjukkan sebagai role model lembaga keuangan mikro dan mulai menjadi mainstream mikro syariah serta bukan tidak mungkin bersama dengan perbankan dan lembaga syariah lainnya menjadi mainstream ekonomi masa mendatang
7. Saat ini ternyata Gerakan BMT masih jauh dari pola jaringan, tampak dengan basis masing-masing BMT yang kadang bersinggungan. Namun sebagian BMT sudah menyadari pentingnya jaringan terpadu dalam gerakan BMT.
8. Dan menjadi satu kebutuhan asasi bahwa terminologi dan implementasi “Berjaringan” dalam gerakan BMT mutlak diperlukan. Tanpa konsep yang jelas dan pemahaman yang sama mengenai berjaringan terpadu hanya akan menimbulkan ekses pergesekan dan perpecahan.
9. Oleh karenanya berkaca dari kisah-kisah berjaringan yang paling dekat dalam dekade ini adalah runtuhnya keperkasaan Yahoo dan AoL oleh konsep berjaringannya Google.
Konsep Berjaringan
Awal 1990 merupakan tahun-tahun penuh kejutan. Transformasi digital begitu mencengangkan dan menjadi gaya hidup baru. Semua lini usaha beralih kepada implementasi keunggulan dunia digital. Termasuk di Indonesia, kampanye profesionalisme seakan bertemu pasangan yang cocok yaitu digitalisasi, komputasi, komunikasi dan internet. Namun ada satu konsep baru yang menjadikan digital sebagai penerobos batas-batas social bahkan territorial salah satunya dengan multinasional atau global company. Dari terobosan inilah pada 1994 tercetus bahwa semua kemajuan tersebut tanpa konsep networking yang baik akan menimbulkan efek-efek yang tidak diinginkan. Adalah Ohmae pertama kali menulis tentang be a good networking yang membuka cakrawala dari usaha perorangan hingga usaha multinasional tersadar bahwa dalam kebesaran masing-masing masih dibutuhkan bantuan pihak-pihak lainnya. Atas konsep ini google mulai membina jaringannya dan hasilnya dapat dilihat bahwa raksasa tahun 90-an Yahoo dan AoL dapat dikerdilkan dalam tempo kurang dari 10 tahun oleh raksasa baru Google.
Konsep berjaringan ini dapat disarikan sebagai berikut :
1. Berjaringan selaras dengan konsep amal Islami, Apa yang kita berikan itulah yang akan kita dapatkan. Google dalam konsep awalnya menghargai kontribusi sekecil apapun dalam jaringannya, dengan perhitungan yang fair google berhasil menarik produsen dan marketing dalam jaringannya. Demikian halnya pengharapan dari BMT agar fair play dan partisipasi menjadi acuan gerakan BMT. Agar setiap insan BMT memiliki kesamaan opini dan pemahaman bahwa semua posisi yang dijalankan adalah dalam kerangka gerakan yang lebih besar.
2. Berjaringan perlu kesepakatan dan aturan main yang jelas. Dan gerakan BMT mudah mencapai kesepakatannya karena memiliki pondasi yang sama yaitu jamaah dan ukhuwah, modal yang luar biasa.
3. Berjaringan perlu roadmap yang definitif baik target dan strateginya. Saat ini roadmap gerakan BMT cukup ‘kacau’ belum tercapai targetnya sudah beralih atau dapat dikatakan bertarget ‘ngawur’ sehingga sulit untuk pencapaiannya. Roadmap yang jelas adalah panduan gerakan.
Untuk itu ada tiga Pertanyaan Sederhana … dalam gerakan ini :
1. Apakah setiap pegiat BMT menyadari kemuliaan dari tujuan gerakan BMT Nasional ini? Bahkan Gerakan Global Ekonomi Syariah?
2. Apakah setiap insan pegiat BMT mendahulukan misi pribadi atau misi hanya membela BMTnya sendiri? Seolah membela gerakan namun sesuai dengan pepatah kuno “Sambil Menyelam Minum Air”
3. Sudahkah menjaga Organisasi Inkopsyah baik secara langsung maupun tidak langsung agar berjalan pada Khittah dan Tujuannya?